Monday, September 18, 2017

Pengalaman Pendakian ke Gunung Tertinggi Semeru di Pulau Jawa

Tags

Mendaki Pertama Langsung ke Gunung Tertinggi di Jawa
Dalam liburan kelulusan SMA,saya dan teman-teman di Komunitas akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru yang mencapai 3676 mdpl.
Ini adalah kali pertama saya mendaki gunung dengan tinggi yang tidak biasa. Perasaan saya campur aduk. Dalam hati terus bertanya, apakah saya mampu mendaki hingga ke Puncak Mahameru? Dengan niatan yang awalnya hanya sampai ke Ranu Kumbolo saja.

Saatnya Pendakian Gunung Semeru dimulai
Awalnya kami briefing dan berdoa dulu agar semuanya berjalan dengan lancar. Ada senior yang berpesan kepada kami, jika sudah merasa capek agar tidak malu - malu untuk mengatakannya “Satu saja lelah, semua harus istirahat”. begitu kata teman seniorku.
Estimasi pendakian dari Pos Ranupani menuju pos Ranu Kumbolo sekitar 5-6 jam kalo itu berjalan santay.
Kami sendiri tidak berambisi asal kita selamat,baik baik saja itupun cukup. Jalan santai semampu kita, apalagi kebanyakan adalah pendaki pemula dan kita membawa seorang perempuan.
Saat memasuki gapura pertama bertuliskan “Selamat Datang Para Pendaki Gunung Semeru” kami semua beristirahat sejenak untuk mengabadikan momen – momen yang ngga bakal terlupakan ini.
Tanjakan pertama kami dapati setelah gapuran,curamnya kemiringan sudah cukup membuat kami mulai ngos-ngosan. Bulir-bulir keringat sebesar jagung pun sudah membasahi baju kami. Tiba-tiba saya terbayang harus melalui medan seperti itu untuk 5 jam kedepan.
Dalam dua jam perjalanan kami tetap ‘konsisten’ untuk selalu break, sedikit-sedikit istirahat, jalan sebentar istirahat lagi.
Tapi setelah itu kami sudah semakin terbiasa, nafas sudah semakin teratur dan jarak yang ditempuh pun sudah cukup jauh sebelum istirahat. Seandainya saya mengikuti saran teman saya waktu itu agar rajin berolahraga beberapa minggu sebelumnya(soalnya ini acara dadakan), setidaknya jogging tiap pagi. Penyesalan memang selalu datang terlambat ya hehe.
Matahari pun mulai redup sementara perjalanan kami masih jauh. Kami harus hati-hati dan waspada jika ada lubang, jalur yang menyempit, akar pohon, dan lainnya dapat membahayakan. Ketika sudah merasa capek, saya menyemangati diri sendiri ‘bisa..bisa..bisa..’ selangkah demi selangkah. Hanya fokus ke langkah sendiri dan tidak mau melihat cahaya lampu di seberang gunung sana yang cukup menggoda.
Jam menunjukkan lima sore, sudah 6 jam berjalan akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo (2400 mdpl).
Di Ranu Kumbolo sudah banyak sekali tenda berdiri. Hawa dingin langsung terasa menusuk hingga ke tulang. Beberapa teman segera mendirikan tenda. Apalagi saya sudah mengigil kedinginan seperti mati rasa.
Ahh.. akhirnya bisa istirahat juga. Niat mau foto keindahan langit malam Ranu Kumbolo dengan bintang-bintangnya pun urung saya lakukan. Dasar kabut, selalu datang diwaktu yang tidak tepat.


Suasana Kabut Pagi di Ranu Kumbolo
Suasana kabut pagi di Ranu Kumbolo benar-benar memikat hati saya waktu itu. Langit biru, kabut dan danau Ranu Kumbolo menjadi satu perpaduan yang pas sambil meneguk secangkir kopi hangat.
Tujuan yang saya janji-janjikan akhirnya tercapai juga. Perjalanan beberapa jam dari Ranupani ditambah dengan penantian malam sangat sepadan buat saya yang baru pertama kali ke Gunung Semeru. Satu keindahan Gunung Semeru di danau Ranu Kumbolo ini seolah menambah beberapa semangat saya. Perjalanan kedepan masih panjang. Jangan terlalu bahagia dulu sebelum menginjakkan kaki di Puncak Mahameru.

Perjalanan ke Kalimati
Kami tidak menghabis-habiskan waktu kami di Ranu Kumbolo karna kita ingin ke Puncak Mahameru.Jam sembilan pagi, perjalanan kami kami lanjutkan menuju Kalimati.
Sebelum itu, kita harus lewati ‘Tanjakan Cinta’ dulu. Bukit kecil dengan tingkat kemiringan yang cukup curam. Benar-benar menguras tenaga kami, butuh perjuangan memang. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata. Dalam perjalanan sekitar 5 jam lagi menuju Kalimati, sesekali kami melihat Gunung Semeru.


Pemandangan Gunung Semeru
Intensitas debu vulkanik Gunung Semeru semakin terasa saat kami tiba di Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Setelah mendirikan tenda, kami harus segera beristirahat untuk memulihkan tenaga.

Menuju Puncak Mahameru

Malam yang ditunggu-tunggu pun tiba, setelah briefing singkat, berdoa dan saling mendoakan, sekitar jam 11 malam kami memulai jalan menuju Arcopodo diketinggian 2900 mdpl. Jangan harap lagi ada trek landai apalagi menurun, semuanya menanjak dan berpasir.Selangkah demi selangkah. Meski selangkah saja sudah berat sekali.
Ternyata kami melakukan kesalahan sangat fatal. Kami tak membawa persediaan air minum yang cukup. Hanya 2 botol air minum untuk 6 orang. Naik dua langkah seperti turun satu langkah, naik beberapa langkah, istirahat. Begitu seterusnya.Persedian air minum sudah habis.

Disetiap langkah, berdua dengan teman saya mengincar belas kasihan dari para pendaki yang lagi istirahat sambil minum air. “Mas, bisa bagi air minumnya?”, tanya saya kepada seorang pendaki yang lewat. “Maaf mas, tinggal sedikit juga”, jawabnya dengan wajah yang kehausan juga.
Pendakian terus berlanjut, capek sudah tidak tahu lagi batasnya dimana. Masih di pertengahan Mahameru, kami disuguhi pemandangan spektakuler dari terbitnya matahari dan ternyata sudah pagi. Disana pula pertama kali saya melihat samudera awan  yang luar biasa indahnya.
Memang benar kata orang, untuk melihat keindahan luar biasa itu, butuh perjuangan yang luar biasa juga.Istirahat sebentar sambil melihat matahari terbit. Pemandangan samudera awan di Puncak Mahameru. Eh, belum puncak deng.. Berbicara dalam hati “Apa saya harus berhenti sendiri? Saya sudah tidak kuat lagi,tapi nanggung sih dikit lagi” karna sudah pasrah dengan keadaan yang sangat capek. Jam 9 pagi, sudah berjalan selama 10 jam dan belum tiba juga di puncak. Air minum habis dan kepala saya tiba-tiba merasa pusing. Saya merasa sudah sangat kelelahan.
Saya tergeletak di dekat puncak Mahameru. Teman-teman saya menyemangati untuk terus melanjutkan. Tapi dikit demi sedikit saya berjalan tanpa kepastian.

Akhirnya beberapa jam, saya sampai di Puncak Mahameru. Pemandangan yang dinanti – nantikan terwujudkan, sampai saya mengeluarkan air mata karna melihat pemandangan yang sangat luar biasa Tuhan berikan.

Saat itu saya merasa bahwa saya sudah melebihi batas kemampuan saya dan membuahkan hasil. Dengan begitu,saya bergegas mengabadikan momen yang sangat berharga itu dengan tim saya dan bersyukur bisa sampai dengan selamat dan saatnya mulai berpikir caranya untuk turunya hehe ...

Karena jalan turun ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Salah-salah, saya bisa masuk jalur ’Blank 75’ yang terkenal keramat merenggut nyawa pendaki. Saat turun, saya berlari seperti berselancar di pantai tapi ini bedanya ini dengan pasir.

Momen yang terwujud
Meski begitu, pengalaman mendaki Gunung Semeru ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup saya. Bertemu dengan teman – teman baru yang mempunyai latar belakang yang berbeda – beda. Pengalaman yang begitu berbekas dihati.

Sekian artikel Pengalaman Pendakian ke Gunung Tertinggi Semeru di Pulau Jawa, Semoga pengalaman dari saya bisa menjadi pembelajaran.

Virtualisasi (Dual Boot) Sistem Operasi melalui VirtualBox

Tags

Apa itu Virtualbox ?

Virtualbox adalah software virtualisasi untuk menginstall sebuah OS “Operating System”,Nah jadi buat kalian yang mau coba buat latihan mengingstall OS, tidak usah repot-repot harus menginstall ulang PC/Laptop,kalian cuma perlu software Virtualbox ini untuk coba-coba atau belajar menginstall sebuah Operating System.

Fungsi dari Virtualbox :

1. Mencoba operating system yang berbeda dengan operating system utama.Virtualbox dapat memainkan semua sistem operasi baik itu menggunakan windows, linux atau turunan Linux lainnya. Virtualbox juga dapat dipergunakan untuk mengujicoba OS baru.
2. Mencoba operating system yang baru rilis atau masih dalam tahap uji
3. Mencoba untuk membuat sebuah simulasi jaringan.Di dalam Virtualbox sobat dapat membuat banyak mesin virtual dan memainkannya sekaligus. hebatnya kita dapat menggabungkan semua mesin yang aktif tadi dalam satu jaringan. Seolah olah sobat punya banyak komputer yang terkoneksi
4. Mungkin juga untuk mencoba simulasi menguji sebuah security, entah itu OS ataupun website
5. Sebagai komputer yang fleksibel dan dapat kita pindah-pindah sesuka hati kita.Misalnya kita dapat membuat sebuah server antivirus dan server absensi sekaligus untuk keperluan kantor dalam bentuk virtual di satu komputer. Nah server antivirus dan absensi tadi dapat kita pindah ke komputer lain dengan memindahkan mesin virtual kita ke komputer lain jika sewaktu waktu komputer utamanya rusak. biasanya format file virtualbox berekstensi .VDI . maka tinggal copas vdi nya saja ke komputer lain.

Manfaat Menggunakan Virtualbox :

1. Dapat bermanfaat bagi pemula untuk belajar menginstall operating system, tanpa perlu mengubah atau mengcopykan data data yang ada di harddisk kalian.
2. Dapat menginstall beberapa operating system
3. Hemat uang, dalam arti tidak perlu membeli hardware-hardware atau computer baru untuk memakai banyak operating system

NB : Tampilan VirtualBox
Sekian artikel tentang Virtualisasi (Dual Boot) Sistem Operasi melalui VirtualBox,Semoga bermanfaat.